YAI - Begitu banyak ulama salaf (masa lampau)
dan modern yang mencurahkan hoidup dan perhatian mereka terhadap dunia kedokteran
(Ath Thib) yang merujuk pada tuntunan Al Qur`an dan Al Hadits. Mereka memaparkan
kandungan maknanya, menjelaskan kosa kata yang asing, menjelaskan kaidah-kaidah
dan prinsip-prinsip kedokteran yang bermuara pada pencegahan (prefentif)
disamping pengobatan (terapi).
Para ulama kedokteran Islam dikenal
sebagai penghafal Al Qur`an dan hadits serta menguasai ilmu agama dengan baik,
sehingga mereka mampu menjelaskan masalah kedokteran dengan pijakan ilmu agama yang
memadai. Selain itu mereka juga dikenal sebagai periset ulung baik dalam terapan
pengobatan maupun penggunaan obat. Lebih dari itu pemahaman dan penguasaan
mereka atas keberadaan manusia serta fungsi anatomis tubuh tak diragukan lagi.
Untuk itu penjelasan mereka tentang masalah kesehatan
dan kemanusiaan serta pengobatan sangat
memiliki ‘ruh’ lantaran ditopang oleh keimanan dan etaatannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Sejumlah nama ulama
kedokteran Islam yang cukup masyhur antara lain Imam Abu Bakar bin Abi Ashim
(wafat tahun 287 H), karyanya yang monumental Ath-Thibbu Wal Amrad. Lalu
Imam Ibnus Sunni (wafat tahun 364 H), karyanya kitab Thibbun Nabawi,
namun belum ditemukan sampai saat ini. Berikutnya Imam Abu Nu`aim Al-Ashbahani
(wafat 430 H), karyanya yang masyhur kitab Thibbun Nabawi.
Ulama lainnya adalah Abu Ja`far Al-Mustaghfiri
(wafat 432 H), karyanya kitab Ath-Thibbun Nabawi. Lalu Imam Ibnu Malik bin Habib
dengan karyanya kitab Ath-Thibbun Nabawi. Lalu Imam Dhiya`Uddin Al-Maqdisi
(wafat 643 H), kitabnya Ath-Thibbun Nabawi. Imam Ibnul Jauzi dengan kitabnya
Laqthul Manafi` dan Mukhtarul Lafzhi. Imam Ibnul Qayyim Al-Jaiziyah dalam
kitabnya Zadul Ma`ad. Imam Adz-Dzahabi dengan karyanya kitab Ath-Thibbun
Nabawi. Lalu Imam Al-Qasthalani dalam muatan kitab Al-Mawahib Al-Laduniyah. Imam
As-Suyuti dalam kitab Al-Manhaj Asawiy dan Ibnu Muflih yang menulis Ath-Thibbun
Nabawi dalam kitab Al-Adab Asy-Syar`iyah.
Kali ini kami menampilkan ulama
kedokteran Islam yang dikenal dengan julukan Imam Adz-Dzahabi (Imam Emas). Nama
aslinya Muhammad bin Ahmad bin Usman bin Qaimaz adz-dzahabi Syamsudin Abu
Abdullah. Beliau dikenal seorang penghafal hadits dan ahli hadits, juga seorang
ahl sejarah. Imam Adz-Dzahabi juga dikenal ulama yang wara`, pakar dalam ilmu
kedokteran dan seorang peneliti ulung.
Beliau berdarah Turkmenistan, dilahirkan
di Damaskus pada tahun 673 H, belajar hadits selama 18 tahun dan berkelana ke
Kairo dan Makkah. Dia banyak mengunjungi berbagai negeri kemudian kembali ke
Damaskus berkonsentrasi dengan ilmu ini dan mengarang. Dia telah menulis
ratusan kitab, yang paling besar terdiri dari beberapa juz. Diantara karya
tulisnya: Tarikh al-Islam Al-Kabir 32 jilid, Al-Ibar fi Khabar Man Ghabar
sebanayak 5 juz, Mizan al-Itidal fi al-Naqd ar-Rijal sebanyak 3 jilid, Duwal
al-Islam, Thabaqat al-Huffazh, Thabaqat al-Qurra, al-Kabair dan Ath-Thibb
An-Nabawi setebal 328 dalam bahsa Arab.
Masih banyak kitab lainnya, dan sebagian
karangannya yang tebal belum dicetak dan diterbitkan. Dia mengalami buta pada
tahun 748 H dan dimakamkan di Damaskus.
Sumber : Tabloid Bekam
No comments:
Post a Comment